Rabu, 18 April 2012

Metode Pengeringan Kayu


Pengeringan Alami
  1. Solar Kiln
    Proses pengeringan alami solar kiln dilakukan hanya dengan menjemur kayu kurang lebih antara 2 minggu sampai 1 bulan agar kadar air yang terdapat dalam kayu dapat berkurang sesuai dengan ambang kadar air yang diinginkan.
    Kelebihan:
  • Biaya relatif murah
  • Pengeringan dengan tenaga alam atau matahari
  • Pelaksanaan mudah
  • Kapasitas kayu tidak terbatas
                                   Kekurangan:
  • Waktunya lama karena tergantung cuaca
  • Memerlukan lapangan yang cukup luas
  • Memerlukan persedian kayu yang lebih banyak
  • Cacat yang timbul sulit diperbaiki
  • Kadar air akhir umumnya masih cukup tinggi

 
Pengeringan Buatan
                                             Oven Pengering Kayu

  1. Conventional Kiln
    Pengering Kayu Konvensional menggunakan uap air panas yang didorongkan ke dalam ruangan dan disirkulasikan oleh kipas ventilasi di dalamnya. Tipe pengeringan ini hanya mengalirkan uap panas dan kemudian mengalirkan keluar udara lembab melalui ventilasi yang terdapat di dalamnya. Proses ini menghasilkan hasil pengeringan dengan kualitas yang baik karena proses dilakukan secara bertahap dan stabil. Akan tetapi apabila dibandingkan dengan sistem lain tipe ini membutuhkan energi yang cukup besar, aliran uap air ke dalam ruangan pengering tidak boleh terhenti.
    Kelebihan:
  • Waktu pengeringan sangat singkat
  • Kadar air dapat diatur
  • Kelembaban udara, temperature, dan sirkulasi udara dapat diatur
  • Cacat kayu dapat dihindari
  • Kontinuitas tidak terganggu dan tidak perlu persediaan kayu yang banyak
  • Tidak membutuhkan tempat yang luas
  • Kualitas hasil jauh lebih baik
                                 Kekurangan:
  • Modal besar
  • Butuh tenaga ahli
  • Sortimer kayu yang akan dikeringkan tertentu
  1. Vacuum Kiln
    Proses berjalan dengan cepat, lebih cepat daripada pengering yang konvensional karena air di dalam kayu juga menguap dengan cepat sekali. Ini adalah keunggulan sistem pengeringan vacuum dibanding dengan yang lain dan masih tetap menghasilkan kualitas yang baik pada kayu yang dikeringkan.
    Kekurangannya adalah pada ukuran kayu yang dikeringkan tidak bisa besar karena kapasitas vacuum kiln (tabung) cukup terbatas. Volume total dalam sekali proses juga jauh lebih kecil daripada kiln konvensional.
    Sistem ini mutlak membutuhkan operator yang berkualitas karena tidak boleh ada kesalahan sama sekali dan berbiaya operasional cukup besar dibandingkan kiln konvensional. Lagipula biaya investasinya juga besar, bisa 3 hingga 4 kali investasi kiln dry konvensional.
  2. Dehumidification Kiln
    Sebagai satu-satunya keunggulan sistem ini adalah karena dehumidificaton kiln mendaur ulang suhu udara panas di dalam ruangan pengering untuk berputar kembali melalui sela-sela tumpukan kayu. Ini berarti penghematan energi panas yang pada sistem kiln konvensional senantiasa mengalir tanpa henti. Kalau di sistem konvensional udara lembab yang berasal dari penguapan air dari dalam kayu disalurkan/dibuang keluar melalui ventilasi output, maka dalam dehumidification kiln udara tersebut dialirkan melalui koil pendingin sehingga uap air terurai kembali.
    Air yang terurai dialirkan melalui saluran khusus pembuangan dan udara panas mengalir kembali ke dalam ruangan pengering. Apabila suhu udara berlebih di dalam ruangan, ada fan khusus yang akan mengalirkan suhu tersebut keluar.
    Waktu pengeringan tidak berbeda dengan kiln jenis konvensional, dan cara penanganannya-pun cukup mudah.
    Peralatan yang digunakan untuk tipe ini sedikit lebih mahal daripada tipe konvensional, namun biaya akhir setelah tambahan beberapa komponen biaya pada saat harus membangun boiler (asuransi, pajak dll) sistem ini lebih murah.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More