Rabu, 18 April 2012

Metode Pengawetan Kayu


Pengawetan kayu bermakna meningkatkan keawetan alami kayu dengan perlakuan bahan kimia yang bersifat racun terhadap serangga, jamur, dan faktor perusak lain.
Retensi : Jumlah bahan pengawet kering yang tinggal dalam kayu (kg/m3)
Penetrasi: Dalamnya penembusan bahan pengawet ke dalam kayu (mm)

 
Tujuan
  • Untuk memperbesar keawetan kayu sehingga kayu yang mulanya umur pakainya tidak panjang, jadi lebih panjang.
  • Memanfaatkan pemakaian jenis-jenis kayu yang keawetannya rendah.

     
    Metode Pengawetan
  1. Metode pengawetan tanpa tekanan,
    Secara penyemprotan, pencelupan, rendaman, rendaman dingin dan rendaman panas-dingin.
  • Metode Pemolesan dan Penyemprotan





    • Dalam cara ini, bahan pengawet dioleskan/disemprotkan ke permukaan kayu yang telah dikeringkan lebih dahulu dan dibiarkan dalam beberapa waktu.
    • Untuk mencegah serangan jamur atau bubuk kayu basah dan membunuh serangga atau perusak kayu yang belum banyak dan merusak kayu,
    • Untuk pengawetan kayu yang sudah terpasang.

  • Metode Pencelupan


    • Dengan mencelupkannya ke dalam larutan bahan pengawet selama beberapa detik atau beberapa menit.
    • Dikeringkan lebih dahulu.
    • Penetrasi lebih baik daripada cara pengolesan, namun tetap dangkal
    • lebih mahal karena memerlukan peralatan tambahan serta jumlah bahan pengawet yang lebih banyak.
    • Bahan : creosote atau pentachlorophenol.
  • Metode Rendaman
    • Dalam cara ini kayu-kayu direndam di dalam tanki-tanki yang berisi bahan pengawet larut air selama beberapa hari atau beberapa minggu (biasanya 2minggu)

     
  1. Metode pengawetan dengan tekanan atau vakum,
  • Pada umumnya dilakukan didalam suatu tabung silinder tertutup.
  • Keuntungannya yaitu:
    • proses pengawetan relatif lebih cepat
    • proses pengawetan dapat dikontrol
    • retensi lebih tinggi serta penetrasinya lebih dalam dan merata.
  • Adapun kelemahannya :
    • memerlukan alat-alat yang khusus yang harganya mahal sehingga investasinya tinggi,

 
  1. Metode difusi,
  • Kayu-kayu basah diawetkan dengan bahan-bahan pengawet yang berkonsentrasi tinggi
  • Berdasarkan prinsip difusi. Agar hasil retensi dan penetrasi cukup dalam maka kadar air kayu yang diawetkan harus cukup tinggi serta konsentrasi bahan pengawet yang tinggi.
  • Biasanya bahan pengawet yang digunakan adalah berbentuk pasta atau cream.
  • Double diffusion process.
    • Tujuan : untuk membentuk endapan didalam kayu.
  • Osmose process.
    • Bahan pengawet : berbentuk pasta atau cream
    • Disapukan ke seluruh permukaan kayu setelah kayu dilapisi dengan bahan yang waterproof.
    • Kemudian dibiarkan selama ± 30 hari.

 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More