Rabu, 28 Maret 2012

Cara Penyimpanan Bambu Yang Benar


Bambu yang telah diawetkan haruslah dikeringkan dan disimpan dengan baik agar keawetannya terjaga dan tidak terserang jamur yang dapat merusak bambu. Berikut adalah cara pengeringan dan penyimpanannya:
  • Bambu yang telah diawetkan dan dalam keadaan basah dapat disimpan horizontal di gudang atau tempat yang terlindung dari air dan panas matahari secara langsung.
  • Tempat penyimpanan atau gudang harus memiliki ventilasi dan sirkulasi udara yang baik untuk menghindari kelembaban yang dapat menimbulkan jamur pada bambu.
  • Bambu tidak boleh kontak langsung dengan tanah atau lantai semen, dan harus dinaikkan dari dasar lantai sekurang-kurangnya 30 cm agar ada sirkulasi udara dibawah.
  • Tinggi maksimal setiap tumpukan adalah 30 cm, dan diantaranya harus diberi alas kayu/bambu lain agar ada sirkulasi udara.
  • Jika bambu yang diterima masih terlalu basah karena baru saja dibongkar dari pengawetan, maka bambu harus disimpan secara vertikal selama 2-3 hari sebelum disimpan horizontal.
  • Jika bambu dikeringkan dengan cara penjemuran, maka penjemuran haruslah dijaga dan dibolak balik setiap jam agar tidak pecah. Dan jangan menjemur terlalu lama karena dapat menyebabkan kulit bambu retak bahkan pecah.
    Bambu tanpa perlakuan pengawetan, apabila dibiarkan bersentuhan secara langsung dengan tanah dan tidak terlindung dari cuaca, hanya mempunyai umur pakai sekitar 1 - 3tahun. Bambu yang terlindung dari gangguan cuaca, umur pakainya dapat bertahan antara 4 - 7tahun atau lebih. Dalam lingkungan yang ideal rangka (konstruksi) bambu dapat tahan selama 10 -15 tahun.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More