Sebelum keramik populer sabagai bahan penutup lantai, tegel merupakan salah satu bahan lantai pilihan di Indonesia. Bahan penutup lantai yang paling rasional bagi kelas menengah Indonesia di era 50-an hingga 80-an adalah tegel, hal ini dikarenakan harganya yang lebih murah daripada marmer. Dibandingkan dengan keramik, tegel memiliki kelebihan tersendiri dalam hal pemakaian pola dan penyusunannya. Tegel memiliki pola floral yang dapat dikombinasikan dengan bentuk polos. Tegel juga dapat di desain dengan pola "border" dengan warna yang berbeda.
Tegel terbuat dari bahan dasar berupa campuran pasir dan semen.
Ukuran : 20x20, 30x30,40x40
Tekstur :
Datar, halus, pori-pori pada permukaannya tidak tertutup
Warna dan Motif : Beragam, umumnya berwarna gelap & motifnya banyak pilihan
Harga : Tegel polos dijual dengan harga ± Rp 47.000,00 / m² sampai dengan Rp 68.000,00/ m² sedangkan tegel bermotif dengan warna dominan gelap dijual dengan harga ± Rp 123.000,00 / m² sampai dengan Rp 180.000,00 / m²
Penerapan pada bangunan : lantai & dinding
Cara Pemeliharaan : cukup mudah,cukup disapu dan dibersihkan menggunakan cairan pembersih lantai. Masalah utama yang sering dihadapi jika memakai lantai tegel yaitu lantai menjadi buram, masalah ini bisa diatasi dengan menggunakan sisa parutan kelapa yang sudah diambil sari santannya.
Parutan kelapa di gosokkan pada lantai tegel sampai bersih kemudian bersihkan parutan kelapa dengan sapu setelah bersih gosok lantai untuk menghilangkan bau bersihkan lantai dengan kain basah.
Cara Pemasangan: Pemasangannya tidak berbeda jauh dengan teknik pemasangan keramik. Yang perlu diperhatikan:
- Tetapkan bagian lantai yang akan Anda pasangi tegel sebagai aksen. Misalnya, di depan pintu masuk, di tengah teras belakang, atau di tengah ruang makan.
- Pastikan tegel berornamen memiliki pola menyambung dengan tegel berikutnya, sehingga membentuk suatu ornamen tertentu.
- Pasang border atau tegel pembatas pola ornamen di persegi empat luar bidang tegel tersebut.
- Agar ukuran nat sama, gunakan paku 5cm atau 7cm untuk menjaga jarak satu tegel dengan tegel yang lain.
- Nat diisi dengan adukan semen encer dengan bantuan busa.
- Agar permukaan lantai rata, gunakan panduan dengan menarik benang dari dua arah. Periksa selalu kerataannya dengan menggunakan waterpass.
Kelebihan:
- Harga yang relatif murah apabila dibandingkan dengan marmer ataupun granit
- Tidak memerlukan bahan khusus untuk pemasangannya
- Memberikan kesan sejuk terhadap ruangan
- Memiliki pori-pori sehingga tidak mudah pecah jika panas
Kekurangan:
- Sudah langka di pasaran karena sudah sedikit yang masih memproduksi tegel
- Jika terkena asam cuka,akan membekas/bernoda yang sulit untuk di bersihkan
- Mudah kusam, sehingga memerlukan perawatan khusus
- Sifat permukaannya yang tidak sehalus keramik sehingga terkesan agak kusam dan kotor
0 komentar:
Posting Komentar