Lantai Terakota

Terakota merupakan sebutan lain untuk tanah liat bakar. Warnanya yang oranye kemerahan membuat material ini disukai. Semburat cokelat sampai hitam yang tidak rata akibat pembakaran justru menjadikan terakota tampil sangat natural.

Lantai Karpet

Spesifikasi, warna, ukuran, harga dan cara perawatan lantai karpet

Lantai Bambu

Bambu adalah material yang kuat dan tahan lama. Bambu juga dapat membuat lantai Anda terlihat menarik seperti halnya lantai kayu. Selain itu bambu juga lebih murah, sehingga akan menghemat uang.

Lantai Kayu/Parket

Lantai dapat membuat perubahan besar pada suasana tempat tinggal anda. Itu sebabnya untuk sebagian orang lantai kayu masih menjadi favorit. Kesan estetika dan kehangatannya yang ditinggalkannya tidak dapat digantikan oleh material lantai yang lain.

Lantai Keramik

Lantai keramik merupkan jenis bahan lantai yang paling banyak digunakan Masyarakat pada saat ini karena sifatnya yang cocok dengan iklim indonesia. Bahkan warna, corak, ukuran lantai keramik yang ada dipasaran juga beraneka ragam sehingga banyak pilihanya.

Rabu, 28 Maret 2012

Penerapan Bambu Pada Desain


1.  Anyaman
2.  Lantai


3.  Membantu Dalam Proses Pengecoran

4.  Sebagai Struktur Atap, Dinding dan Tiang

5.  Struktur Kuda-Kuda

6.  Jembatan

7.  Pondasi

Cara Penyimpanan Bambu Yang Benar


Bambu yang telah diawetkan haruslah dikeringkan dan disimpan dengan baik agar keawetannya terjaga dan tidak terserang jamur yang dapat merusak bambu. Berikut adalah cara pengeringan dan penyimpanannya:
  • Bambu yang telah diawetkan dan dalam keadaan basah dapat disimpan horizontal di gudang atau tempat yang terlindung dari air dan panas matahari secara langsung.
  • Tempat penyimpanan atau gudang harus memiliki ventilasi dan sirkulasi udara yang baik untuk menghindari kelembaban yang dapat menimbulkan jamur pada bambu.
  • Bambu tidak boleh kontak langsung dengan tanah atau lantai semen, dan harus dinaikkan dari dasar lantai sekurang-kurangnya 30 cm agar ada sirkulasi udara dibawah.
  • Tinggi maksimal setiap tumpukan adalah 30 cm, dan diantaranya harus diberi alas kayu/bambu lain agar ada sirkulasi udara.
  • Jika bambu yang diterima masih terlalu basah karena baru saja dibongkar dari pengawetan, maka bambu harus disimpan secara vertikal selama 2-3 hari sebelum disimpan horizontal.
  • Jika bambu dikeringkan dengan cara penjemuran, maka penjemuran haruslah dijaga dan dibolak balik setiap jam agar tidak pecah. Dan jangan menjemur terlalu lama karena dapat menyebabkan kulit bambu retak bahkan pecah.
    Bambu tanpa perlakuan pengawetan, apabila dibiarkan bersentuhan secara langsung dengan tanah dan tidak terlindung dari cuaca, hanya mempunyai umur pakai sekitar 1 - 3tahun. Bambu yang terlindung dari gangguan cuaca, umur pakainya dapat bertahan antara 4 - 7tahun atau lebih. Dalam lingkungan yang ideal rangka (konstruksi) bambu dapat tahan selama 10 -15 tahun.

Berbagai Cara Pengawetan Bambu




  • Perendaman bambu
Bambu yang telah ditebang direndam selama berbulan-bulan bahkan tahunan agar bambu tesebut tahan terhadap pelapukan dan serangan hama. Kelemahan dari sistem ini adalah, bambu yang direndam dalam waktu lama, ketika diangkat akan mengeluarkan lumpur dan bau yang tidak sedap, akan butuh waktu yang cukup lama setelah perendaman untuk mengeringkan hingga bau berkurang dan dapat dipakai sebagai bahan bangunan. 
  • Pengasapan bambu
Selain pengendalian waktu penebangan dan perendaman, secara tradisional bambu juga kadangkala diasap untuk meingkatkan daya tahannya. Secara tradisional bambu diletakkan di tempat yang berasap, secara bertahap kelembaban bambu berkurang sehingga kerusakan secara biologis dapat dihindari. 
  • Pencelupan dalam kapur
    Bambu dalam bentuk belah dicelup dalam larutan kapur (CaOH2) yang dapat  menghalangi penyerapan air hingga bambu terhindar dari serangan jamur. Tujuannya untuk memperlambat penyerapan air, sehingga daya tahan bambu terhadap jamur menjadi lebih tinggi.

     
  • Pemanggangan atau pembakaran
    Biasanya dilakukan untuk meluruskan bambu yang bengkok atau sebaliknya. Proses ini dapat merusak struktur selulosa yang ada dalam bambu membentuk karbon , sehingga tidak disenangi oleh kumbang atau jamur.

     
  • Metode kimia sederhana
    Bambu segar yang baru ditebang, didirikan terbalik.Pada ujung bambu bagian atas, dimasukkan tabung yang berisi minyak solar. Karena gaya gravitasi, minyak solar ini akan mendesak keluar cairan yang terkandung dalam batang bambu.Proses ini memakan waktu satu minggu.
  • Metode boucherie
    Mula-mula bambu dipotong menurut ukuran tertentu.Kemudian, bambu dimasukkan ke dalam mesin Boucherie. Lewat bagian khusus mesin itu, cairan pengawet dengan konsentrasi tertentu dialirkan masuk ke dalam bamboo,
    dengan bahan pengawet borax (Na2B4O7. 10H2O) konsentrasi 5%. Pengawetan dengan metode boucheri memberikan bahan pengawet pada bagian bawah batang bambu dan tidak memotong daun dan rantingnya, agar proses asimilasi dan penyerapan bahan makanan tetap berlangsung
  • Metode butt treatment
    Bagian bawah batang bambu yang baru dipotong diletakkan di dalam tangki yang berisi larutan pengawet. Cabang dan daun pada batang tetap disisakan. Larutan pengawet tersebut akan mengalir ke dalam pembuluh batang karena proses transpirasi daun masih berlangsung. Karena prosesnya memakan waktu yang lama, metode ini hanya tepat diterapkan pada batang bambu yang pendek dan berkadar air tinggi.

Jenis - Jenis Bambu



  1. Bambu Wulung
    • Diameter    : 7-10 cm
    • Tebal    : 2 cm
    • Ciri-ciri    : Bambu wulung mempunyai rumpun yang tidak rapat, dengan warna kulit batang hitam,hijau kehitaman, ungu tua, bergaris kuning muda, panjang ruas 40-50 cm, diameter 6-8 cm (morisco). Karena sifatnya yang tidak liat (getas), bambu wulung banyak dipakaisebagai bahan kerajinan.
    • Warna     : Hitam 
    • Kegunaan    :
      • Anyaman 
      • Hiasan 
      • Dinding 
      • Untuk membuat rusuk-rusuk rumah 
    • Harga    : Rp15.000,- (5meter)
  2. Bambu Apus
    • Diameter    : 7-8 cm
    • Tebal     : 2 cm
    • Ciri-ciri    : bambu apus dapat tumbuh di dataran rendah maupun pegunungan,dengan tinggi batang 8 – 13 m, jarak ruas 45 – 65 cm, diameter 5 -8 cm dan tebal 3 – 15 mm. Warna kulit batang bambu apus hijau tua sampai hitam. Jenis bambu ini kuat, liat ,lurus sehingga baik untuk bahan bangunan. Disamping itu seratnya yang panjang dan kekuatakan menghasilkan anyaman yang stabil. Menurut Sulthoni (1988), karena pahit bambu apus paling tahan terhadap serangga sekalipun tidak diwetkan
    • Warna     : Hijau, namun saat kering berubah          warna jadi kuning 
    • Kegunaan    :
      • Untuk membuat rusuk-rusuk rumah 
      • Untuk tempat genting 
      • Untuk gedhek (anyaman bambu)
      • Untuk ngecor 
      • Untuk pagar 
    • Harga    : Rp10.000,- (5meter)
  3. Bambu Peting
    • Diameter    : 8-15 cm
    • Tebal    : 3-4cm
    • Ciri-ciri    : tidak banyak serabutnya dan lebih bersih daripada bambu petung 
    • Warna    : Hijau (muda), Kuning (tua)
    • Kegunaan    :
      • Untuk mancang/untuk memasang pondasi 
      • Untuk ngecor 
      • Untuk tiang rumah 
    • Harga     : 25.000 (5 meter) 
  4. Bambu Petung
    • Diameter     : 20-30 cm
    • Tebal     : 5 cm
    • Ciri-ciri    : Bambu ini mempunyai diameter relative besar bila dibandingkan bambu jenis lain. Biladibandingkan dengan diameternya , maka ruas bambu petung lebih pendek yaitu antara 40-60 cm, dengan diameter menacapai 20 cm, tebal 10 -15 cm, dan panjang batang 10- 20m. Karena itu bambu petung biasa dipakai sebagai elemen tekan (kolom) karena kemampuan menahan tekuk tinggi.
    • Warna     : hijau(muda), kuning(tua).
    • Kegunaan    :
      • Untuk mancang/untuk memasang pondasi 
      • Untuk ngecor 
      • Untuk tiang rumah 
    Harga    : Rp30.000 – Rp35.000 (5m)

Sekilas Tentang Bambu


Dalam kehidupan masyarakat pedesaan di Indonesia bambu memegang peranan yang sangat penting. Bahan bambu dikenal oleh masyarakat memiliki sifat-sifat yang baik untuk dimanfaatkan antara lain : batangnya kuat, lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah dibentuk, dan mudah dikerjakan serta mudah diangkut. Selain itu bambu juga relatif murah dibanding bahan bangunan lain karena banyak ditemukan di sekitar pemukiman pedesaan. Bambu menjadi tanaman serba guna bagi masyarakat pedesaan.
Tanaman bambu di Indonesia ditemukan mulai dari dataran rendah sampai pegunungan. Pada umumnya ditemukan di tempat-tempat terbuka dan daerahnya bebas dari genangan air. Tanaman bambu hidup merumpun, mempunyai ruas dan buku. Pada setiap ruas tumbuh cabang-cabang yang berukuran jauh lebih kecil dibandingkan dengan buluhnya sendiri. Pada ruas-ruas ini tumbuh akar-akar sehingga pada bambu dimungkinkan untuk memperbanyak tanaman dari potongan-potongan ruasnya, disamping tunas-tunas rumpunnya.

 
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan :
  • memiliki sifat-sifat yang baik untuk dimanfaatkan, antara lain batangnya kuat, lurus, rata, keras, mudah dibelah, dan mudah dibentuk serta ringan
  • Merupakan bahan yang dapat diperbarui (3-5 tahun sudah dapat ditebang)
  • bambu relatif murah
  • Mempunyai kekuatan tarik yang tinggi (beberapa jenis bambu melampaui kuat tarik baja mutu sedang), berbentuk pipa beruas sehingga cukup lentur untuk dimanfaatkan sebagai komponen bangunan rangka
  • Sirkulasi udara yang mengalir lancar di dalam batang bambu
Kekurangan :
  • rentan terhadap serangan hama perusak kayu (rayap, bubuk dan jamur)
  • Rentan terhadap api
  • panjang dan ukurannya tidak seragam, sulit dalam penyambungannya pada konstruksi.
bambu oleh masyarakat masih diidentikan dengan kemiskinan

Pola Pemasangan Batu Alam dan Penerapan Pada Desain


Pola pemasangan batu alam:
  • Acak

  • Susun sirih


  • Susun bata


  • Susun kue lapis
  • Mosaik

 

Penerapan pada desain:

  • Taman

  • Carport
  • Dinding
  • Pilar
  • Pagar
  • Lantai
  • Kolam renang
  • Kolam ikan
  • Kamar mandi

Permasalahan Batu Alam dan Solusinya


Tentu pemakaian batu alam sebagai salah satu bahan bangunan terkadang memiliki masalah. Berikut ini adalah berbagai macam permasalahan batu dan solusinya:
  • Batu Berlumut
    Untuk menghilangkan lumut yang membandel, sikat batu dengan menggunakan sikat kawat dan air deterjen secara berkala.

  • Batu bernoda hitam atau kusam
    Untuk mengatasinya ada 2 cara, yaitu pertama batu dibersihkan dengan menggunakan amplas dan kedua menggunakan gerinda.

  • Batu berembun
    Untuk mengatasi hal tersebut, kerok atau amplas bagian yang berembun, kemudian coating ulang.

  • Keluar leleran
    Untuk mencegah masalah tersebut anda bisa menggunakan semen khusus yang cepat mengering.

  •  Lapisan coating mengelupas
    Untuk mengatasinya, kerok lapisan yang terkelupas dengan kape atau amplas, kemudian coating ulang.

  • Batu lepas
    Untuk mengatasinya, pasang kembali batu yang lepas atau ganti dengan batu yang sejenis.


 


 

Kamis, 22 Maret 2012

Batu Blondos


Batu blondos banyak diaplikasikan sebagai penghias dinding dan dekorasi taman karena menimbulkan aksen tradisional. Karakter khas dari batu ini yaitu membulat, keras, dan permukaan yang cukup halus. Sedangkan warna dari batu ini yaitu abu-abu dan hitam. Harga batu ini Rp 15.000,00 per karung.


 

Batu Kapur


Batu kapur diambil dengan cara memotong perbukitan kapur dan struktur batu ini cukup lunak untuk dipahat dan dijadikan berbagai ornamen atau hiasan untuk rumah. Pemakaian batu kapur sebagai penghias dinding juga dapat menimbulkan kesan rumah bergaya Romawi dikarenakan sisi yang rata dan tidak terlalu keras serta warnanya yang putih kecoklatan. Harga batu ini yaitu Rp 2.000,00 per kg.

Batu Split


Batu split didapat dari batu belah yang dihancurkan menjadi bagian yang lebih kecil. Karena berasal dari batu belah, maka karakteristik dan warnanya hamoir sama, hanya saja batu ini lebih tajam. Batu ini biasa digunakan dalam proses pengecoran beton. Batu ini dijual dengan harga Rp 5.000,00 – Rp 10.000,00 per sack.

Batu Belah


Batu belah didapat dari dalam tanah di kawasan lereng pegunungan yang merupakan batuan besar dengan sisi tidak rata dan bersifat padat. Bentuk fisik batu ini yaitu padat, sisi tidak beraturan dank eras dengan warna abu-abu kehitaman. Batu ini biasa digunakan sebagai penahan sungai agar tidak longsor dan pondasi bangunan. Harga batu ini yaitu Rp 175.000,00/ colt 0.8 m³.

Batu Mosaik


Batu mosaik adalah batu alam dengan urat halus, sehingga terlihat sangat halus pada permukaannya. Bentuk dan warna yang solid membuatnya digemari banyak orang dengan teknik pemasangan yang beraturan tersusun dari potongan-potongan kecil. Batu ini sifatnya halus, tidak terlalu keras dan dapat mengkilap. Warna batu ini yaitu merah, abu-abu, hitam, dll. Batu ini biasanya bercorak solid (terdiri dari satu warna utuh). Batu ini biasa dipakai untuk dekorasi rumah yang bertemakan campuran atau tradisional Eropa atau sebagai pengganti lantai dan dinding. Harga batu ini berkisar antara Rp 115.000,00 – Rp 175.000,00 per m2

Batu Marmol


Batu Marmol banyak diaplikasikan pada taman-taman rumah yang bernuansa coklat atau putih. Karakter fisik batu ini yaitu keras, permukaan tidak rata, dan tahan terhadap cuaca. Batu ini terdiri dari dua warna yaitu putih tulang dan putih kecoklatan dengan corak rata pada satu sisi dan kasar pada sisi lainnya. Bati ini biasanya diaplikasikan sebagai dekorasi untuk kolam hias serta tembok pada taman. Harga batu berukuran 10 x 20 cm ini Rp 110.000,00/m2.

Batu Andesit


Batu Alam Andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik yang terbentuk dari pembekuan lava yang keluar ke permukaan bumi saat letusan gunung berapi. Dengan komposisi antara dan tekstur spesifik yang umumnya ditemukan pada lingkungan subduksi tektonik di daerah-daerah dengan aktivitas vulkanik yang tinggi seperti di Majalengka, Cirebon, Tulung Agung. Nama andesit sendiri berasal dari nama Pegunungan Andes di daerah Amerika Selatan.
Jenis Batu Andesit
  • Andesit Polos
  • Andesit Bintik
Motif
  • Batu andesit bisa dibentuk dengan motif –motif tertentu motif ini dibuat dengan gergaji khusus, bisa juga dengan memahat langsung batu. Motif yang umum dipasaran antara lain :


Ukuran
  • Batu andesit biasanya dibentuk dengan berbagai ukuran, sesuai kebutuhan konsumen. Ukuran yang tersedia antara lain :
  • Andesit RTM (Rata Mesin):
    • 10x10 cm
    • 10x20 cm
    • 20x20 cm
    • 20x40 cm
    • 30x40 cm
    • 15x30 cm
    • 30x30 cm
    • 30x60 cm
  • Andesit RTA (Rata Alam):
    • 3 x 30 cm
    • 5 x 30 cm
  • Untuk ketebalan batu, paling banyak dijumpai antara 1.4 cm sampai 1.8 cm.
 
Warna
  • Abu-abu
  • Hitam
Pola Pemasangan
  • Pola Pemasangan Acak (Random/Crazy Cut)
  • Pola Pemasangan Susun Bata
  • Pola Pemasangan Susun Sirih
  • Pola Pemasangan Susun Kue Lapis
Kualitas Perawatan
  • Batu ini paling keras di antara batu alam yang umum dipakai. Tingkat porositasnya paling kecil karena berpori rapat. Dengan demikian, batu andesit tidak mudah kotor. Dalam pemakaiannya batu ini juga tergolong awet dan tahan lama selama batu andesit itu tertempel dengan erat dan tidak bergoyang apalagi lepas maka kemungkinan pecah akan semakin sedikit. Untuk cara pembersihannya sendiri cukup dengan menyemprotkan air.
Aplikasi pada desain
  • Aplikasi Pemasangan Batu Andesit:
  • Batu alam Andesit banyak digunakan untuk pagar, dinding, lantai rumah, carport (karport), kolam renang, kolam ikan (kolam hias), kamar mandi, pilar, taman, jalan setapak dll.
Kelebihan & Kekurangan
  • Kelebihan : bernilai estetika tinggi, indah dan alami
  • kekurangan : mudah berlumut dan berjamur
Harga
Harga rata-rata dipasaran
Rp 125rb/m

Batu Candi


Batu Candi adalah jenis batuan beku yang terbentuk dari lava yang membeku pada saat keluar ke permukaan bumi. Batu candi banyak ditemukan di daerah gunung berapi terutama di pulau jawa seperti di Yogyakarta, Cirebon, Majalengka, dan daerah timur pulau jawa. 








Jenis
  • Batu candi hitam


Motif
  • Permukaan halus, tanpa kilap
  • Alur
  • Permukaan seperti kulit jeruk, anti slip
Ukuran
Ukuran yang tersedia:
Candi RTM (Rata Mesin):
  • 10x10 cm
  • 10x20 cm
  • 15x30 cm
  • 20x20 cm
  • 20x40 cm
  • 30x30 cm
  • 30x40 cm
  • Candi RTA/RTS (Rata Sisi):
    • 10×10 cm
    • 10×20 cm
Warna
  • Hitam

 
Pola Pemasangan
  • Pola Pemasangan Acak (Random/Crazy Cut)
  • Pola Pemasangan Susun Bata
  • Pola Pemasangan Susun Sirih
  • Pola Pemasangan Susun Kue Lapis
Kualitas Perawatan
  • Baik, perawatannya cukup dengan disiram air, kemudian disikat
Aplikasi Pada Desain
Batu alam candi banyak digunakan untuk pagar, dinding, lantai rumah, kolam renang, kolam ikan (kolam hias), kamar mandi, pilar, taman, dll.
Kelebihan & Kekurangan
  • Kelebihan : Batu candi memberi kesan alami yang kuat, dengan warna hitam yang diperoleh dari lava gunung berapi.
  • Kekurangan :
Harga
  • Harga batu candi dipasaran antara Rp 90rb-100rb/m

Batu Templek / Lempeng


Batu Templek adalah jenis batuan metamorf yang terbentuk karena perubahan tekanan dan suhu yang tinggi ayau panas bumi. Templek, lempeng atau yang lebih dikenal dengan Slate terbentuk dari lempung dan batuan shale. Dinamakan batu templek atau batu lempeng karena batu nya menyerupai lempengan tipis. Bahan baku batu Templek berasal dari daerah Purwakarta, Salagedang, Garut, dan Banjar.


Jenis
  • Templek Banjar 



    Batu Templek Banjar Abu-Abu                                            Batu Templek Banjar Coklat

                                            Batu Templek Banjar Hitam


  • Templek Purwokerto
  • Templek Garut 
  • Templek Salagedang

Motif
  • Acak, berbentuk lempengan , dengan permukaan seperti kulit jeruk
Ukuran
  • Acak (Random/Crazy Cut)
  • 10×10 cm
  • 10×20 cm
  • 20×20 cm
  • Ketebalan rata-rata 1-3 cm 
Warna
  • Abu-abu
  • Coklat
  • Hitam
Pola Pemasangan
  • Pola Pemasangan Acak (Random/Crazy Cut)
Kualitas Perawatan
  • Kualitas batu templek cukup baik, maksimal jika digunakan sebagai dinding atau pagar karena tidak mudah berlumut
  • Untuk perawatannya cukup disiram air dan disikat
    Aplikasi Pada Desain
  • Batu templek banyak digunakan untuk pagar, dinding, pilar, taman.
    Kelebihan & Kekurangan
  • Kelebihan : Batu ini tergolong batuan keras yang kuat meski berbentuk lempengan.
    Kekurangan : Sulit untuk membuat ukuran-ukuran dengan batu templek, kebanyakan batu ini berukuran acak dipasaran.
    Harga
  • Rp 30rb-35rb/m

Batu Paras


Batu Paras adalah suatu jenis batuan sedimen (batu endapan) dan termasuk jenis batuan pasir (sandstone). Batuan ini terbentuk dari proses pengendapan (sedimentasi) butiran-butiran pasir atau lapisan tanah dan zat-zat kimia yang dihanyutkan oleh air. Batuan ini berasal dari Jogja dan Palimanan. 






Jenis
  • Paras Jogja

Paras Palimanan 

Motif  
  • Halus
  • Alur kasar
Ukuran
  • Paras RTM (Rata Mesin):
    • 10x10x1,5 cm
    • 10x20 cm
    • 20x20 cm
    • 15x30 cm
    • 20x40 cm
    • 30x30 cm
    • 30x60 cm
  • Paras RTA (Rata Alam) :
    • 5×20 cm
    • 10×10 cm
    • 10×20 cm
    • 20×20 cm
    • 15×30 cm
Warna
  • Putih
  • Krem
  • Kuning
Pola Pemasangan
  • Pola Pemasangan Acak (Random/Crazy Cut)
  • Pola Pemasangan Susun Bata
  • Pola Pemasangan Susun Sirih
  • Pola Pemasangan Susun Kue Lapis
Kualitas Perawatan
  • Baik, dan mudah dirawat.
Kelebihan & Kekurangan
  • Kelebihan : Warna batu yang cerah alami sangat indah saat diterapkan ke bangunan.
  • Kekurangan : Kekuatannya masih kalah dibanding batuan keras lain.
Harga
  • Berkisar antara Rp 65rb-100rb/m

Granit


Batu Granit adalah jenis batu yang terbentuk dari butiran-butiran mineral besar yang bersatu erat. Granit memiliki kilau yang bagus serta tahan cuaca serta hujan asam
Jenis
  • Oxid
  • Alumina
  • Quartz
  • Amber
  • Green Bali
  • Black Granite
Motif
  • Halus
  • Permukaan mengkilap
Ukuran
  • 30x60 cm
  • 60x60 cm
Warna
  • Hitam
  • Abu-abu
  • Coklat krem
  • Hijau
Pola Pemasangan
  • Granit lebih sering digunakan sebagai lantai, sehingga pola pemasangannya ditempel, sama seperti pemasangan keramik pada umumnya.

 
Kualitas Perawatan
  • Granit cukup mudah perawatannya.
  • Jika noda menempel, pembersihannya menggunakan pemutih khusus lantai untuk menghilangkan noda.
Aplikasi Pada Desain
  • Lantai ruangan, stepnosing, lantai dapur, kamar mandi, dan teras.
Kelebihan & Kekurangan
  • Kelebihan : Indah & menarik, tahan api, kuat terhadap getaran, keras, mampu menahan beban yang berat.
  • Kelemahan :Jika terkena cairan berwarna akan meresesap tidak akan hilang, dan harga batu yang relatif mahal
Harga
  • Harga granit berkisar antara Rp 1,5jt-3jt

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More